Rabu, 01 Juni 2011

Hati Berkabut

Hati Berkabut Hitam

oleh JuNiz Niedha pada 20 Mei 2011 jam 19:59
Aku tak mengerti apa yang terjadi
Raga ini terkapar tak berdaya saat gerimis itu mengiringi kepulanganmu
Beriring-iring do’a mengatarkanmu menuju peristirahatan
Ragamu kini terkubur dalam keabadian surga-NYA
Kini aku hanya bisa bernaung dalam kenangan kita
Untuk bisa berdiri lagi dari puing-puing kesedihanku
Aku selalu menunggumu diujung dukaku
Aku selalu mengharap kehadiaranmu
Aku memanggilmu dengan air di ujung pelupuk mataku
Meski raga ini tak mampu lagi memelukmu dengan cinta
Aku selalu mengenangmu dalam sepiku
Jurang yang amat dalam yang memisahkan kita
Kita hidup dalam dunia yang berbeda
                                              Maaf...                                             
Jika tak pernah bisa ciptakan bahagia dalam sepimu
                                              Maaf...                                             
aku selalu tak pernah jadi mutiara kehidupanmu
Hingga tangan Tuhan telah menjemputmu dalam dunia yang fana’ ini
ada sepasang tangan yang tengada dan bibir berucap lirih do’a suci untukmu selalu
bahagia dalam keabadian......................